“Gssss…..ga nyangka akan nulis tulisan ini..”
Demikian kutipan dari tulisan orang yang sejalan ama yang saya pikirkan sekarang.
Entah karena antara saking benci…benci banget,,,sampe suka, trus biasa aja —> bukan galau :o
Kalau temen2 pernah browsing tentang “Kosian” (bisa diliat di Wikipedia), Imigrasi ke Korea Selatan Kebanyakan imigran tidak memenuhi syarat untuk kewarganegaraan atau residensi bahkan permanen, kecuali mereka menikah dengan warga negara Korea Selatan atau telah menginvestasikan lebih dari $ 5 juta USD dalam ekonomi lokal. Pengecualian dibuat untuk mereka yang memberikan kontribusi bagi bangsa non-keuangan telah secara khusus diakui oleh Menteri Kehakiman, dan pemegang visa bisnis yang telah menginvestasikan lebih dari US $ 500.000. Imigran menghitung hanya sekitar 1% dari populasi yang tumbuh.
Mayoritas orang Korea menganggap orang Asia tenggara seperti Indonesia ini lebih rendah derajatnya. Well buat yang belum tahu, Kosian adalah istilah mereka untuk pernikahan antara Korea-Asian.
orang indo tidak menghargai budayanya sendiri kalau menurut ane sih karena budayanya tidak dilestarikan dan tidak diperhatikan *opini, tidak dikembangkan. Gimana mau memperhatikan kalau sudah yang di dahulukan budaya luar daripada punya sendiri (*read: yang pada cinta korea), apalagi hanya segelintir orang yang peduli terhadap budayanya dan berusaha melestarikannya, tapi tidak dihargai sehingga yang ada capek dan lelah sendiri.
kalaupun ada usaha untuk melestarikan budayanya adalah untuk "mewajibkan" orang untuk mengikuti budayanya, (itupun kalo pada mau).
Demikian kutipan dari tulisan orang yang sejalan ama yang saya pikirkan sekarang.
Entah karena antara saking benci…benci banget,,,sampe suka, trus biasa aja —> bukan galau :o
Kalau temen2 pernah browsing tentang “Kosian” (bisa diliat di Wikipedia), Imigrasi ke Korea Selatan Kebanyakan imigran tidak memenuhi syarat untuk kewarganegaraan atau residensi bahkan permanen, kecuali mereka menikah dengan warga negara Korea Selatan atau telah menginvestasikan lebih dari $ 5 juta USD dalam ekonomi lokal. Pengecualian dibuat untuk mereka yang memberikan kontribusi bagi bangsa non-keuangan telah secara khusus diakui oleh Menteri Kehakiman, dan pemegang visa bisnis yang telah menginvestasikan lebih dari US $ 500.000. Imigran menghitung hanya sekitar 1% dari populasi yang tumbuh.
Mayoritas orang Korea menganggap orang Asia tenggara seperti Indonesia ini lebih rendah derajatnya. Well buat yang belum tahu, Kosian adalah istilah mereka untuk pernikahan antara Korea-Asian.
orang indo tidak menghargai budayanya sendiri kalau menurut ane sih karena budayanya tidak dilestarikan dan tidak diperhatikan *opini, tidak dikembangkan. Gimana mau memperhatikan kalau sudah yang di dahulukan budaya luar daripada punya sendiri (*read: yang pada cinta korea), apalagi hanya segelintir orang yang peduli terhadap budayanya dan berusaha melestarikannya, tapi tidak dihargai sehingga yang ada capek dan lelah sendiri.
kalaupun ada usaha untuk melestarikan budayanya adalah untuk "mewajibkan" orang untuk mengikuti budayanya, (itupun kalo pada mau).