Saudaraku,
berbahagia dan berbanggalah dengan pasangan hidup Anda, karena pasangan hidup
Anda adalah wanita terbaik untuk Anda!
Anda tidak
percaya? Silakan Anda membuktikannya. Bacalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam berikut ini, lalu terapkanlah pada istri Anda.
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا
خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“Tidak
pantas bagi lelaki yang beriman untuk meremehkan wanita yang beriman. Bila ia
tidak menyukai satu perangai darinya, pasti ia puas dengan perangainya yang
lain.” (Hr. Muslim)
Saudaraku,
Anda kecewa karena istri Anda kurang pandai memasak? Tidak perlu khawatir,
karena ternyata istri Anda adalah penyayang.
Anda kurang
puas dengan istri Anda yang kurang pandai mengurus rumah dan kurang sabar?
Tidak usah berkecil hati, karena ia begitu cantik rupawan.
Anda
berkecil hati karena istri Anda kurang cantik? Segera besarkan hati Anda, karena
ternyata istri Anda subur sehingga Anda mendapatkan karunia keturunan yang
shalih dan shalihah. Coba Anda bayangkan, betapa besar penderitaan Anda bila
Anda menikahi wanita cantik akan tetapi mandul.
Demikianlah
seterusnya.
Tidak etis
dan tidak manusiawi bila Anda hanya pandai mengorek kekurangan istri, namun
Anda tidak mahir dalam menemukan kelebihan-kelebihannya. Buktikan Saudaraku,
bahwa Anda benar-benar seorang suami yang berjiwa besar, sehingga Anda peka dan
lihai dalam membaca kelebihan pasangan Anda.
Dahulu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu peka dan mahir dalam membaca segala hal,
termasuk suasana hati istrinya. Aisyah mengisahkan,
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ: إِنِّي لَأَعْلَمُ إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً، وَإِذَا كُنْتِ
عَلَيَّ غَضْبَى . قَالَتْ: فَقُلْتُ مِنْ أَيْنَ تَعْرِفُ ذَلِكَ، فَقَالَ:
أَمَّا إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً فَإِنَّكِ تَقُولِيْنَ لاَ وَرَبِّ
مُحَمَّدٍ، وَإِذَا كُنْتِ غَضْبَى قُلْتِ لاَ وَرَبِّ إِبْرَاهِيمَ. قَالَتْ:
قُلْتُ أَجَلْ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَهْجُرُ إِلاَّ اسْمَكَ
“Pada suatu
hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Sungguh, aku
mengetahui bila engkau ridha kepadaku, demikian pula bila engkau sedang marah
kepadaku.’ Spontan, Aisyah bertanya, ‘Darimana engkau dapat mengetahui hal
itu?’ Rasulullah menjawab, ‘Bila engkau sedang ridha kepadaku, maka ketika
engkau bersumpah, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan Muhammad. Adapun bila
engkau sedang dirundung amarah, maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata,
‘Tidak, demi Tuhan Ibrahim.’’ Mendengar penjelasan ini, Aisyah menimpalinya dan
berkata, ‘Benar, sungguh demi Allah, wahai Rasulullah, ketika aku marah, tiada
yang aku tinggalkan, kecuali namamu saja.’” (Muttafaqun ‘alaihi)
Demikianlah
teladan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau begitu peka dengan suasana
hati istrinya, sehingga beliau bisa membaca isi hati istrinya dari ucapan
sumpahnya. Walaupun Aisyah berusaha untuk menyembunyikan isi hatinya, tetap
bermanis muka, senantiasa berada di sanding Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dan berbicara seperti biasa, namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dapat menebak suasana hatinya dari perubahan cara bersumpahnya. Luar
biasa, perhatian, kejelian, dan kepekaan yang tidak ada bandingnya.
Tidak
mengherankan, bila beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(خَيْرُكُمْ
خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Orang
terbaik di antara kalian ialah orang yang terbaik dalam memperlakukan istrinya,
dan aku adalah orang terbaik di antara kalian dalam memperlakukan istriku.”
(Hr. At-Tirmidzi)
Bagaimana
dengan Anda, Saudaraku? Dengan apa Anda dapat mengenali dan meraba suasana hati
pasangan Anda?