Monday, March 17, 2014

Istriku Bukan Bidadari, Tapi Aku Pun Bukan Malaikat (2)



Saudaraku, berbahagia dan berbanggalah dengan pasangan hidup Anda, karena pasangan hidup Anda adalah wanita terbaik untuk Anda!

Anda tidak percaya? Silakan Anda membuktikannya. Bacalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini, lalu terapkanlah pada istri Anda.

لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

“Tidak pantas bagi lelaki yang beriman untuk meremehkan wanita yang beriman. Bila ia tidak menyukai satu perangai darinya, pasti ia puas dengan perangainya yang lain.” (Hr. Muslim)

Saudaraku, Anda kecewa karena istri Anda kurang pandai memasak? Tidak perlu khawatir, karena ternyata istri Anda adalah penyayang.

Anda kurang puas dengan istri Anda yang kurang pandai mengurus rumah dan kurang sabar? Tidak usah berkecil hati, karena ia begitu cantik rupawan.

Anda berkecil hati karena istri Anda kurang cantik? Segera besarkan hati Anda, karena ternyata istri Anda subur sehingga Anda mendapatkan karunia keturunan yang shalih dan shalihah. Coba Anda bayangkan, betapa besar penderitaan Anda bila Anda menikahi wanita cantik akan tetapi mandul.

Demikianlah seterusnya.

Tidak etis dan tidak manusiawi bila Anda hanya pandai mengorek kekurangan istri, namun Anda tidak mahir dalam menemukan kelebihan-kelebihannya. Buktikan Saudaraku, bahwa Anda benar-benar seorang suami yang berjiwa besar, sehingga Anda peka dan lihai dalam membaca kelebihan pasangan Anda.

Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu peka dan mahir dalam membaca segala hal, termasuk suasana hati istrinya. Aisyah mengisahkan,

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِنِّي لَأَعْلَمُ إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً، وَإِذَا كُنْتِ عَلَيَّ غَضْبَى . قَالَتْ: فَقُلْتُ مِنْ أَيْنَ تَعْرِفُ ذَلِكَ، فَقَالَ: أَمَّا إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً فَإِنَّكِ تَقُولِيْنَ لاَ وَرَبِّ مُحَمَّدٍ، وَإِذَا كُنْتِ غَضْبَى قُلْتِ لاَ وَرَبِّ إِبْرَاهِيمَ. قَالَتْ: قُلْتُ أَجَلْ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَهْجُرُ إِلاَّ اسْمَكَ

“Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Sungguh, aku mengetahui bila engkau ridha kepadaku, demikian pula bila engkau sedang marah kepadaku.’ Spontan, Aisyah bertanya, ‘Darimana engkau dapat mengetahui hal itu?’ Rasulullah menjawab, ‘Bila engkau sedang ridha kepadaku, maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan Muhammad. Adapun bila engkau sedang dirundung amarah, maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan Ibrahim.’’ Mendengar penjelasan ini, Aisyah menimpalinya dan berkata, ‘Benar, sungguh demi Allah, wahai Rasulullah, ketika aku marah, tiada yang aku tinggalkan, kecuali namamu saja.’” (Muttafaqun ‘alaihi)

Demikianlah teladan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau begitu peka dengan suasana hati istrinya, sehingga beliau bisa membaca isi hati istrinya dari ucapan sumpahnya. Walaupun Aisyah berusaha untuk menyembunyikan isi hatinya, tetap bermanis muka, senantiasa berada di sanding Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan berbicara seperti biasa, namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat menebak suasana hatinya dari perubahan cara bersumpahnya. Luar biasa, perhatian, kejelian, dan kepekaan yang tidak ada bandingnya.

Tidak mengherankan, bila beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

“Orang terbaik di antara kalian ialah orang yang terbaik dalam memperlakukan istrinya, dan aku adalah orang terbaik di antara kalian dalam memperlakukan istriku.” (Hr. At-Tirmidzi)

Bagaimana dengan Anda, Saudaraku? Dengan apa Anda dapat mengenali dan meraba suasana hati pasangan Anda?

Rp 68.486.250.000 = Sandal Jepit

Warisan 1.050.000 DIRHAM Berganti Sandal Jepit

Al-Hafizh Ibnu 'Adi rahimahullah menyebutkan bahwa ayahnya Imam Yahyah bin Ma'in (yakni Ma'in) mewariskan untuknya, warisan yang sangat banyak, 1.050.000 (satu juta lima puluh ribu) DIRHAM dan ia dihabiskan SEMUA NYA UNTUK BIAYA MENCARI HADITS SEHINGGA TIDAK ADA YANG TERSISA, KECUALI HANYA SANDAL YANG DIPAKAI NYA."

Imam Ali Al-Madini rahimahullah berkata : "Aku tidak menemukan orang menulis hadits seperti apa yang ditulis oleh Yahya bin Ma'in. Ayah nya, yakni Ma'in meninggalkan warisan untuk Yahya 1.050.000 dirham yang dia (yahya) habiskan untukmencari hadits hingga tidak ada yang tersisa selain dari sandal yang dia pakai." [Perjalanan Ulama Menuntut Ilmu hal 194, cet Darul Falah]

Ini dia penuntut ilmu hadits....

Menurut website Geraidinar, SATU Dirham sekarang jual Rp 65.225

Kalau di kalikan, 1.050.000 x Rp 65.225 = Rp 68.486.250.000

Kalau sebanyak ini biaya belajar sekarang, kita bisa buat perpustakaan hadits sebesar lapangan bola....

Allahu Akbar... begitulah pengorbanan para Ulama Ahli Hadits didalam menuntut ilmu, mencari hadits...

Lalu kenapa kita sekarang tidak mau membeli kitab hadits Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam...?





sumber

Istriku Bukan Bidadari, Tapi Aku Pun Bukan Malaikat (1)



Istriku Bukan Bidadari, Tapi Aku Pun Bukan Malaikat

Alhamdulillah, salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan sahabatnya.

Anda telah berkeluarga? Bagaimana pengalaman Anda selama mengarungi bahtera rumah tangga? Semulus dan seindah yang Anda bayangkan dahulu?

Mungkin saja Anda menjawab, “Tidak.”

Akan tetapi, izinkan saya berbeda dengan Anda, “Ya,” bahkan lebih indah daripada yang saya bayangkan sebelumnya.

Saudaraku, kehidupan rumah tangga memang penuh dengan dinamika, lika-liku, dan pasang surut. Kadang Anda senang, dan kadang Anda bersedih. Tidak jarang, Anda tersenyum di hadapan pasangan Anda, dan kadang kala Anda cemberut dan bermasam muka.

Bukankah demikian, Saudaraku?

Berbagai tantangan dan tanggung jawab dalam rumah tangga senantiasa menghiasi hari-hari Anda. Semakin lama umur pernikahan Anda, maka semakin berat dan bertambah banyak perjuangan yang harus Anda tunaikan.

Tanggung jawab terhadap putra-putri, pekerjaan, karib kerabat, masyarakat, dan lain sebagainya.

Di antara tanggung jawab yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan Anda ialah tanggung jawab terhadap pasangan hidup Anda.

Sebelum menikah, sah-sah saja Anda sebagai calon suami membayangkan bahwa pasangan hidup Anda cantik rupawan, bangsawan, kaya raya, patuh, pandai mengurus rumah, penyayang, tanggap, sabar, dan berbagai gambaran indah.

Bukankah demikian, Saudaraku?

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Biasanya, seorang wanita dinikahi karena empat pertimbangan: harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, hendaknya engkau lebih memilih wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung.” (Muttafaqun ‘alaihi)



Saturday, March 15, 2014

Imam Ath Thobari

Siapa yang tidak kenal kitab Tafsir Terbaik didalam Islam....? 

Yakni Jami'ul Bayan an Ta'wil Aya al-Quran atau yang lebih dikenal dengan nama Tafsir Ath-Thabari.

Buah karya Imam Abi Ja'far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari rahimahullah

Banyak kisah menarik seputar perjalanan beliau didalam menuntut ilmu, berikut satu diantara kisah nya.

KISAH 8 : IBNU JARIR ATH-THABARY

Abu Muhammad Al-Firghani Rahimahullah berkata : “Imam Ibnu
Jarir Ath-Thabari Rahimahullah melakukan perjalan (rihlah untuk
menuntut ilmu) ketika usianya baru dua belas tahun. Ayahnya
mengizinkan nya untuk pergi selama hidupnya, dia (ayahnya)
mengirimkan sesuatu sebagai bekal untuk belajar. Ibnu Jarir
bercerita : “(Pernah) terjadi keterlambatan (kiriman) nafkah dari
orangtua saya, sehingga saya terpaksa merobek kedua kantong
jubah saya dan menjualnya (untuk biaya belajar).” [Tadzkiratul
Huffazh (3/711), Adz-Dzahabi] 

[Silahkan download di Pustaka Ibnu Firdaus, file 20 Kisah Para Ulama jilid 1]

Sekarang kita tidak perlu merobek kantong untuk biaya belajar, terutama belajar kitab tafsir . Kita hanya perlu mengeluarkan sebagian uang untuk membeli kitab nya? atau kalau tidak mampu, download pdf nya?

Alangkah nikmatnya menjadi penuntut ilmu pada zaman ini, kitab tersedia, hanya tinggal memotivasi dan menyemangati diri sendiri saja lagi....

Copas fb


Friday, March 14, 2014

Merasa sial

Merasa sial

Pertanyaan:
Apakah hukum berpikiran akan terjadinya sesuatu yang buruk karena adanya suatu kejadian?
Khususnya jika ada burung yang melintas atau percaya nasib baik pada hari-hari tertentu dan angka-angka bilangan tertentu dsb..?


Jawaban:
Ini adalah khurofat -dan contoh-contoh semisalnya banyak- dan itu adalah perasaan yang terlarang di dalam syariat islam.
Dan khurofat-khurofat seperti ini yang terjadi pada manusia banyak tanpa ada batasnya:
- diantara mereka ada yang merasa celaka ketika melihat burung Hantu atau kucing hitam.
- diantara mereka ada yang merasa celaka dengan mendengar suara gagak atau burung hantu
- dintara mereka ada yang merasa celaka/sial dengan bilangan tertentu seperti angka 13 , atau waktu tertentu seperti takut akan hari rabu, atau takut dengan bulan syawwal dan melarang unuk menikah di dalamnya, atau takut dengan suatu tempat bekas terjadinya kejahatan tertentu.
- diatara mereka ada yang merasa sial dengan sifat oranglain, seperti merasa takut sial setelah melihat orang buta atau botak, dan merasa sial setelah melihat orang miskin dan pengemis.

Thursday, March 13, 2014

Pendidikan Anak Adalah Tanggung Jawab Yang Besar



Pertanyaan:
Dewasa ini banyak dari para Ayah / Orang Tua tersibukkan dengan pekerjaannya, sehingga tidak sempat mengajari anak-anaknya atau sekedar menemani mereka belajar, apakah hal seperti ini termasuk menyia-nyiakan hak anak?

Jawab:
Ungkapan “tersibukkan dengan pekerjaannya” perlu kita cermati: Apakah yang lebih besar, pekerjaan atau anak-anaknya?

Tanggung jawab terhadap anak lebih besar daripada tanggung jawab terhadap perniagaannya, maka ingin kami tanyakan apakah yang diharapkan dari perniagaannya itu? Bukankah ia mengharap agar dapat member nafkah  dirinya dan keluarganya, iya dan itu adalah makanan untuk badan.
Namun disamping itu yang lebih penting adalah makanan untuk hati, makanan untuk jiwa, yang dapat membuahkan iman dan amal shalih pada diri anak-anaknya.


Thursday, March 6, 2014

Mengejar Dunia | Untaian Nasehat Islam

Mutiara Hati

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊  
🌸Mutiara Hati
💝"APA Yang Kau Cari...Saudaraku??? "


👉Sudah di gunung, pantai kau rindukan
👉Tiba di pantai, gunung yang kau inginkan

👉Saat kemarau, kau tanya kapan hujan
👉Diberi hujan, kemarau kau tanyakan

👉Sudah tenang di rumah, pengin pergi
👉Begitu pergi, kau ingin ke rumah kembali

👉Sudah dapat ketenangan, keramaian kau cari
👉Keramaian kau temukan, ketenangan kau rindui

👍Apa yang sebenarnya yang kau cari?

👉Belum berkeluarga mncari istri/suami
👉Sudah berkeluarga, ngeluh anak belum diberi
👉Dapat anak, ngeluh lagi kurang rejeki
………………………….
🌹👉Ternyata sesuatu tampak indah karena belum kita miliki

💝Kapankah kebahagiaan akan didapatkan?

👉Kalau yang belum ada selalu kita pikirkan..
👉Sedang Yang sudah diberi Allah kita abaikan?

👉Bukankah telah banyak yang kau dapatkan?

💝Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR
Karena kesyukuran akan membuatmu subur

🌹Mungkinkah selembar daun bisa menutup bumi?
Sedang kau tak bisa menutup telapak tangan sendiri

Tetapi saat selembar daun kecil menempel di mata 
Maka bumi yang luas seperti tertutup semua

👉Begitu juga bila hatimu ditutupi keburukan
Seolah-olah yang cocok denganmu selalu kejelekan

Seluruh bumi seolah tak ada kebaikan
Padahal ternyata cuma hatimu yang ketutupan

👉Jangan tutup matamu dengan daun kecil

👉Jangan tutup hatimu dengan kotoran secuil

👉Syukuri nikmat Allah, meski kelihatan mungil

👉Terus istiqomah dengan sunnah maka kelak kau berhasil

👉Bila buruk hatimu, buruk pula akhlaqmu

👉Bila tertutup hatimu, tertutuplah segala sesuatu

👉Syukurilah semua apa yang ada padamu
Dari situ engkau memuliakan dirimu

👉Belajarlah berterimakasih kepada Allah Ta’ala
Sebagai modal untuk meMULIAkan-NYA.
Karena hidup adalah: "WAKTU" yang dipinjamkan
Dan harta adalah: "ANUGERAH" yang dipercayakan.
                ⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊